Pernahkah Anda mimpi sesuatu yang
seakan terjadi di alam nyata anda ? Namun setelah terbangun anda sadar bahwa
itu adalah mimpi belaka. Saya pernah bahkan sering mengalami hal seperti itu. Suatu
saat bermimpi dan seakan itulah kenyataan yang terjadi, sungguh dramatis karena
pelaku utama dalam mimpi itu adalah saya sendiri. Betapa tidak dramatis disaat-saat isi
mimpi itu adalah sesuatu yang genting, dan saya sebagai aktor utamanya, tentu
ada efek psikologis yang ikut serta merasakan akibat dari mimpi itu. Selalu
saja seketika terbangun, mengelus-elus dada,,,,sdan berucap: "Syukurlah, itu tadi hanya mimpi." Tuhan ku masih memberi kesempatan berharga untuk berbuat lebih baik lagi.
Dalam ajaran Agama, mimpi itu
adalah salah satu tanda Nubuat Kenabian, artinya orang-orang saleh pun selalu
mendapatkan petunjuk melalui mimpi. Selain itu, tidak semua mimpi boleh
diceritakan kepada orang lain. Mimpi yang baik tentu boleh diceritakan kepada
orang lain, khususnya kepada orang pinter ahli mimpi. Sebab mimpi itu tidak
semuanya bisa dimengerti, bahkan kebanyakan malah sulit dipahami. Karena itulah
kita dilarang menafsirkan mimpi apapun agar tidak menjadi beban dan sebab
musibah karena kita memaksakan diri untuk menafsiri arti mimpi itu.
So, merasakan mimpi yang berkecamuk
penuh hura-hura dan crowded, hiruk-pikuk suasananya, tentu jiwa kita akan
terbangun dengan nafas ngos-ngosan dan tak mengerti apa yang sebenarnya
terjadi, entahlah, yang penting itu hanya mimpi saja, bukan sebuah kenyataan. Kadang
juga, salah satu dari kita pernah bermimpi bertemu sosok tertentu yang memberi
nasihat spiritual, namun ketika terbangun kita tidak mengerti siapa dia, dan
apa maksud perkataanya. Pernahkan anda mimpi seperti itu? Entahlah,...mimpi
memang misteri, alamnya termasuk gaib yang tidak pernah bisa di indra, karena alam
indra adalah alam fisik. Panca indra kita hanya bisa mengindra hal-hal yang fisik saja, sementara mimpi adalah wilayah tak kasat mata alias
gaib.
Pernahkan anda bermimpi buruk, dan
merasakan seolah-olah semuanya itu nyata? Anda merasakan terpukul dan sedih
karena suatu hal yang anda saksikan dalam mimpi itu? kemudian anda terbangun dan
anda masih seperti diri anda sebelum tidur. Tidak ada yang berubah dari diri
anda, lantas anda merasa bersyukur, : "Ya Tuhan, Ternyata itu semua adalah mimpi,
untung saja, saya masih sehat, tidak terjadi apa-apa." Pernahkan anda memikirkan
sejenak, apa sebenarnya mimpi itu? Mengapa setiap orang harus merasakan mimipi?
Mengapa mimpi itu selalu saja muncul dalam bentuk yang beraneka ragam dan
gambaran? Apakah mimpi itu adalah alam tersendiri atau halusinasi? Ah...entahlah...!
Anda tidak bisa menemukan titik simpulnya sebab mimpi itu abstrak. Pikiran
rasional manusia akan sulit menerimanya namun jiwa kita merasakannya saat
mimpi kitu muncul dalam tidur kita.
Aneh tetapi sering terjadi pada
diri manusia. Itulah mimpi, yang mampu menggerakkan jiwa halus kita disaat
fisik kita terbaring lemas tak berdaya. Mimpi menarik kekuatan super halus
dari dalam diri kita, ruh kita, jiwa kita, untuk merasakan hentakan mimpi dan
suasana yang ada dalam alam mimpi itu, hingga fisik kita sering merasakan berat
saat terbangun, dengan nafas tersenggal-senggal atau dengan raut muka yang
sedikit tegang dan sedih. Tidak jarang pula merasakan mimpi indah kemudian terbangun
dengan wajah berseri-seri penuh senyum dan hati puas. Itulah alam mimpi yang
kita tak pernah mampu memahami seperti apa bentuknya, namun kita hanya bisa
merasakan setiap kali mimpi itu datang dalam tidur.
No comments:
Post a Comment