Thursday, February 2, 2012

Masa Bimbang pun Datang


Tak ku sadari ternyata hal itu nyata, Dimasa kanak-kanak dalam pikiranku tak’ pernah terlintas ingin menjadi apa, menginjak remaja mulailah satu demi satu masalah muncul, masa-masa puber telah mendorongku tuk selalu ingin tahu dan ingin tahu hal-hal baru. Kadang semua hal baru selalu menarik buat ku. Tak pernah terpikir apakah ini baik atau buruk kah buat masa depanku?.
Kini menginjak dewasa setelah segala hal seolah ku ketahui semua, justru seakan menjadi beban berat yang harus ditanggung. Masa-masa kuliah memang ada senang dan susah. Rasa senang ketika prestasi demi prestasi bisa diraih, segudang pengalaman di dapat. Teman apa lagi, asal mau sering-sering berangkat ke kampus sudah bisa ditebak pasti banyak teman baru. Rasa sedihnya disaat

melihat diriku terus sendiri dan harus sendiri di tengah-tengah mereka yang rata-rata sudah menjalin status. “Ah ... itu mah Cuma sesaat saja”. Kataku dalam batin. Kata2 itulah yang selalu kujadikan senjata Ampuh untuk mengelak untuk tidak mau mengikuti jejak mereka. meskipun mereka selalu membujuk ku.
Memang berat berada di masa-masa seperti ini. Pergolakan batin sangat kuat. Apakah aku harus seperti mereka? (bonceng sana, bonceng sini padahal bukan muhrim lho..., mojok sana, mojok sini, Astahfirullah...), kenapa dunia kampus yang aku lihat harus identik dengan itu?, Seolah menjadi mahasiswa tidak lengkap kalau tidak ikut-ikutan seperti mereka?, aku terus saja berfikir apakah ini hanya keinginan sesaat saja? apakah mereka benar-benar serius untuk berlanjut di pelaminan dan itu memang kebutuhan mereka karena tak ingin sendiri dan segera memperoleh pendamping? Apalagi masa-masa menginjak semester atas. Aku berpikir jika itu tujuannya semoga pasangan mereka memang sudah tergores dalam suratan takdir dan segera mengarungi bahtera Agung agar hubungannya semakin jelas. Namun jika tidak, apakah menjalin hubungan seperti itu selamanya baik? pada kenyatannya sudah banyak di media cetak dan elektronik memberitakan yang negatif dan menjadi opini publik bahwa perilaku pergaulan bebas muda-mudi ini telah memicu kekerasan sexsual...,, Astahfirullahal Adziim. “Ah... Itu Hanya Sesaat Saja”. Kataku dalam batin. Aku selalu saja mengelak dan menghindar.
Tak pernah bisa dibohongi memang masa-masa menjadi mahasiswa memang masa yang paling kompleks. Banyak pengalaman, masalah, dan seabrek fenomena yang kerap terjadi. Kadang suatu saat hingga harus berhenti selama berhari-hari hanya untuk menenangkan pikiran yang sedang rumiit dan hati yang gundah. Namun biar bagaimanapun masa sulit saat ini semoga tak sampai menjadi penghambat studiku. aku berharap dapat membahagiakan Ayah Ibu sebagai ucapan rasa syukur telah sudi membiayaiku kuliah. Lulus dengan tepat waktu adalah sebuah harapan dan bentuk tanggungjawab ku kepada mereka berdua. Semoga saja semuanya berjalan lancar dan targetku bisa tercapai Amiin. Sekian dulu_bersambung.

No comments:

Post a Comment