Monday, January 23, 2012

Refleksi Diri





By kang_bagus al jamily

Tahukah kita bahwa apa sebenanrya hakikat muara dari seluruh cabang aliran air kehidupan ini? Kalo kita renungkan hakikatnya kita akan ketemu pada kemahakuasaan dzat yang maha pencipta, yaitu allah swt. Ketika batin ini telah mampu merasakan nilai-nilai ketuhanan maka akan sangat mudah kita menangkap setiap fenomena yang terjadi di jagad raya ini bahwa dibalik semua itu ada dzat yang tersembunyi yang senatiasa mengatur keberlangsungan hukum alam yang telah tunduk dan patuh dibawah kekuasaanNYA.

Para sufi dan ahli hikmah al ‘arif billah telah jauh lebih dulu memahami eksistensi dirinya dihadapan allah (eksistensi makhluk terhadap sang khalik.) Yaitu tiada lain melainkan hanya untuk menyembahNYA. Mereka mengetahui dan sadar dengan sepenuhnya bahwa segala sesuatu telah diatur olehNYA. Kita tinggal melaksanakannya apa yang telah menjadi aturan ilahi dan tunduk patuh sebagaimana makhluk ciptaanNYA yang lain seperti hewan, tumbuhan, malaikat dimana bukti ketundukan mereka dalah bertasbihnya dalam setiap saat dengan tasbih yg tiada dipahami oleh manusia.
Beruntunglah bagi siapa saja yang mampu menangkap makna dibalik segala sesuatu dari hasil ciptaan ini, tidak berhenti pada lapisan kulit terluar tetapi mampu menyelami hakikat yang terdapat dalam setiap kejadian dan fenomena yang ada. Sehingga pada ujungnya engkau akan menemukan keputusan yang sebagaimana di senandungkan oleh nabiyulloh ibrahim ‘alaihis salam, dia berkata:” sungguh shalatku, ibadah, hidupku, matiku, adalah milik Allah semata,’’ kita milik allah dan kita akan dikembalikan lagi kepada NYA pada waktu yang telah di rencanakan olehNYA.
Seorang pecinta tiada pernah tentram hatinya manakala dia terpisahkan dengan kekasih yang di cintainya, bahkan dia akan berlaku aneh sebab saking gandrungnya pada yang di cinta, begitulah sifat seorang hamba dengan tuhannya, dia akan senantiasa bersamanya di setiap keadaan apapun di tempat manapun, dan di posisi apapun. Jangan engkau membanyangkan bersama tuhan lantas manunggal secara materi( fisik) bukan, tetapi kesadaran batinnya lah yang menyatukan kehendaknya dengan kehendak tuhannya. Dia senatiasa bersama sang kekasih dengan tiada jemu menyebut-nyebut tentang kekasihnya dimanapun dia berada, dia tak peduli apapun yang terjadi, asalkan semua itu tak menggangu hubungan baik dia dengan kekasih.

Sekali lagi hakikatnya kita semua ini akan menuju kepada yang satu yaitu tunggal al ahad. Dalam mengenal Allah, kita akan tergantung dengan kesiapan batin kita untuk mengenalNYA. Allah swt adalah tuhan yang eksistensinya tersembunyi, dia dapat kita rasakan kehadirannya dengan kepekaan batin dan rasa kita, bukti kekuasaanya yang tersebar di alam dunia ini adalah media NYA untuk mengenalkan eksistensi diriNYA di hadapan para makhluk seluruh jagad raya.

2 comments:

  1. wah,,, cerpene manteb kang???
    dengan gaya bahasa santri salaf asliii,,,,
    tak dukung nulis terus kang??

    ReplyDelete
  2. oke thanks.... for comment...
    i like it....

    ReplyDelete