Thursday, February 9, 2012

Hakikat Hidup


Selama ini aku tidak sadar bahwa kedatanganku didunia ini tidak lepas dari takdir. Rizki, ajal, jodoh, semuanya telah di aturnya. Dunia tempat kita tinggal ini sebenarnya diliputi oleh ujian dan cobaan. Hanya orang-orang yang sadar dan berhati-hatilah yang akan selamat menjalani tahapan hidup ini.
Secara lahiriah dunia memang penuh kenikmatan dan bak surga. Semua keinginan nafsu bisa diperoleh. Manusia dibekali tuhan dengan potensi akal dan nafsu. Manusia dipenuhi dengan ambisi-ambisi yang tak kunjung habis karena setiap tercapai ia akan terus berambisi untuk meraih yang lain yang lebih besar. Sayang mereka tidak ingat bahwa sifat dasar nafsu itu memang tak pernah puas dengan apapun. Manusia dibekali akal supaya mau berpikir dan mau memahami hakikat dunia ini. Akal yang jernih akan selalu mengingkari apapun bentuk penyimpangan – penyimpangan, kedzaliman, penindasan, kekerasan dan diskriminasi terhadap sesama manusia. Namun sayang kebanyakan manusia, akalnya tidak bisa berbuat banyak karena telah lumpuh terkalahkan oleh ambisi hawa nafsu yang membara berkobar, membakar semua energi untuk segera memperoleh apa yang diingainkannya. Dan rata-rata ambisi itu tidak menghiraukan benar salah, baik buruk, halal-haram, yang penting semua bisa diperoleh.

Sunnguh jika manusia mau sadar sebenarnya ia hidup di dunia ini adalah menjalani salah satu fase dari beberapa fase kehidupan yang telah diciptakan oleh tuhan. Para rohaniwan dan para hamba yang saleh senantiasa mengingatkan agar manusia sadar bahwa mereka dunia ini tidak akan kekal selamanya, manusia hanya sampai batas umur yang telah ditentukan. Dan jika umur telah selesai masanya maka ia akan segera meninggalkan dunia dan pindah ke alam berikutnya. Para orang saleh sudah menyadari bahwa mereka pasti mengalami kematian. Mereka selalu bersiap-siap untuk menghadapi kematian itu dengan senantiasa berbuat baik dan beramal saleh. Mereka yakin bahwa nasib baik ataupun buruk di alam berikutnya nanti akan sangat tergantung dengan perbutannya di dunia ini, Sebab semuanya saling berkaitan.


Wahai manusia. Ingatlah..! ketika kita akan bepergian jauh apa yang kita lakukan? Tentu yang paling penting adalah persiapan bekal dan sarana penting yang harus dibawa. Kita tidak ingin dalam perjalan nanti terjadi hal-hal yang menyusahkan gara-gara bekal kita yang tidak lengkap dan tidak standar. Saudaraku, begitu pula lah kita dengan kehidupan kita di akhirat kelak. Untuk menghadapi maut kita perlu persiapan bekal dan amal. Sebab setelah mati kita tidak dapat lagi beramal banyak. Hanya karunia tuhan saja kita bisa saja diberi kesempatan. Namun rasanya sudah terlambat. Untuk itu, sebelum ajal menjemput manusia yang sadar pasti akan paham apa yang meski mereka lakukan. Mereka akan selalu menjalankan ibadah dan beramal baik kepada semua makhluk. Kepada semua manusia tidak memandang agama, suku, ras, golongan. Sebab hakikatnya mereka adalah ciptaan tuhan juga. Siapa yang tidak ramah dengan manusia maka yang dilangit tidak akan ramah pula. Sebaliknya siapa yang bersikap ramah, berkasih sayang dengan sesama manusia maka yang dilangait akan selalu menaunginya dengan kasih sayang pula. Begitulah apa yang mereka lakukan.

Wahai manusia marilah kita sadar, pada diri kita ini memiliki dua unsur yaitu jasmani dan ruhani. Kedua unsur ini saling berkaitan. Ketika terjadi ketidakseimbangan maka akan menimbulkan goncangan dan ketidak stabilan dalam menjalankan kehidupan di dunia ini. Jasmani kita selalu berkembangan dari waktu ke waktu. Ia memerlukan perawatan. Penuhilah haknya supaya jasmani tetap sehat. Sebab hidup di dunia ini tidak mudah, perlu jasmani yang kuat untuk mendorong bertahan hidup. Jika jasmani lemah tentu hidup akan susah dan mudah menyerah. Selain itu satu unsur lagi adalah ruhani. Ruhani juga mempunyai hak untuk dipenuhi. Sebenarnya ruhani ini bisa kita rasakan keberadaannya dalam diri kita. Masih ingatkan ketika kita tertimpa cobaan berupa musibah dah bencana? Kita pasti merasa susah, sedih, resah dan meratapi nasib. Sebaliknya ketika kita mendapatkan anugerah misalnya, mendapatkan kehormatan bertemu dengan tokoh atau ulama yang dikaguminya, mendapatkan rizki melimpah, sembuh dari sakit, dll tentu perasaan kita senang , gembira, riang, puas dll. Jadi ruhani kita selalu menampakkan karakter-karakter diatas. Ada kalanya sedih, susah, gundah,senang, gembira, puas dll. Karena keadaan batin kita lah yang menyebabkan ruhani kita selalu saja mengalami perubahan sikap. Oleh karena itu. Ruhani kita juga perlu kita rawat dan kita jaga agar selalu selaras dan sejalan dengan kebaikan, kebenaran agar ruhani selalu sehat dan bersih dari kotoran-kotoran hati yang mengguncang diri kita sehingga kita akan terserang sress dan mudah putus asa.

Akhirnya, marilah kita menyadari diri kita pertama:

- Kita hidup di dunia ini hanya menjalani satu fase kehidupan dari beberapa kehidupan yang telah diciptakan oleh tuhan. Masih ada alam lain seperti kehidupan di alam barzakh, dan di alam surga dan neraka. Semoga kita termasuh golongan orang yang selamat di dunia dan akhirat amin.

- Rizki, jodoh, ajal, nasib semua ini telah ditentukan oleh tuhan, oleh karena itu kita patut untuk meyakini itu semua sebagai takdir ilahi. Namun kita sebaiknya tidak kemudian pasrah dan tidak berusaha.

- Manusia dibekali potensi akal dan nafsu. Sebaiknya kita mampu menggunakan kedua potensi ini untuk menjadi manusia yang lebih baik dan bermanfaat kepada orang lain.

- Manusia tidak bisa lepas dari kematian, untuk itu perlu ada persiapan menyambutnya. Tentu bukan dengan harta benda, tahta, namun amal saleh, perbuatan baik, saling mengasihi, santun, berakhlak baik, menjalankan perintah agama, menjauhi larangan agama, bersedekah, dlll. Demikianlah uraian singakat saya, semoga bermanfaat. Wallahu a’lam.

No comments:

Post a Comment