Friday, June 19, 2009

Sepucuk Surat Dari Hamba

Prihatin Adalah sebuah kunci dalam membendung segala macam keinginan nafsu yang terkadang menjermuskan diri tanpa kita sadari. Selama ini kita telah memahami bersama bahwa kita diciptakan didunia ini tujuan yang paling utama adalah untuk beribadah kepada Allah sang pencipta. Allah dengan kehendakNYA telah menciptakan manusia ini sebagai media untuk pemperkenalkan diriNYA. Sebagai makhluk sudah seharusnya menyadari akan eksistensi dirinya untuk apa diciptakan. Sangat tidak layak apabila seorang makhluk yang berakal ini lupa akan siapa sebenarnya yang telah menciptakan dirinya.

Pada fitrahnya manusia itu condong kepada kebenaran yang hak, hanya saja karena nafsunya yang selalu menyelimuti dirinya, terus mendorong melakukan pelbagai kemaksiatan, keburukan sehingga semakin mengeruhkan cahaya kebenaran yang selama ini dimilikinya. Bisa juga karena kebodohannya yang membuat dirinya berjalan kearah yang salah dan tidak mampu untuk membenarkan sendiri. Pun juga watak atau kepribadian dirinya yang selalu membangkang terhadap kebenaran dan tidak mau mrngakui akan ke Esa-an Allah SWT.

Memang di dalam Islam kita mengenal ‘’Hidayah’’. Hidayah hanyalah milik Allah semata. Namun sebenarnya Allah juga telah memberikan petunjukNYA sebagai pedoman hidup di dunia fana ini melalui risalah yang di bawa para nabiNYA semenjak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW, dan pada puncaknya yaitu pedoman Nabi Muhammad yang paling mulia dengan turunya wahyu kepada baginda nabi yang disebut alquran dimana kevalidannya terbukti dan terus abadi sampai hari dimana Allah berkehendak mengambilnya.

Adanya risalah yang dibawa oleh para Nabi ini sekaligus sebagai bukti konkret dimana di akhirat nanti tak satupun hujjah yang diterima sebagai alasan atas pembangkangan dirimya selama di dunia dan sebagai bukti akan janji Allah adalah benar. Dalam sebuah kisah diceritakan ‘’tatkala orang kafir di ahkirat kelak mengadukan dirinya : ‘’ya tuhan.. aku menyesal kenapa aku dulu tidak mau mengakui kebenaran risalahMU aku berharap kiranya aku dikembalikan lagi di dunia barang sebentar untuk beramal dan beribadah padaMU agar aku selamat dari kobaran api yang bembakar ini’’. Malaikat Malik pun dengan kejamnya menyahut : ‘’rasakan azab….yang dulu kau dustakan….,sungguh ini benar-benar kecelakaan besar bagimu tiada ampun untukmu karena dulu kau dusta .’’bukankah kamu dulu mendengar risalah Allah yang dibawa para Nabi dan Rosul yang di utus untuk setiap kaum..??? akan tetapi kebanyakan kamu mendustakannya bahkan melawan dan menantang agar disegerakan azabNYA, maka kini rasakan azab yang kamu minta saat itu, sesungguhnya azab ini benar dan pedih raanya .’’. Betapa besar rasa pilunya orang kafir saat itu sebab apapun alasannnya tidak akan pernah diterima dan mereka kekal di dalam Neraka. na’udzubillahi nmindzalik.’’

Wahai kaum Muslimin….!!!!
Marilah kita kembali pada ajaran Islam yang kaffah, mari kita tinggalkan segala permusuhan, adu domba dll. Ingatlah Allah telah berfirman yang artinya :’’ sesungguhnya setiap muslim itu bersaudara maka damaikanlah antara keduanya’’.di dalam surat al asr yang artinya demi waktu sesungguhnya manusia ada pada kerugian kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh saling nasehat-menasehati dalam kebenaran dan saling nasehat-menasehati dalam sabar.’’

Semoga ridho Allah senantiasa tercurahkan kepada kita semua amien.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh





Dari hamba Allah


-----------------------------------------------------ooooo-------------------------------------------------

Wednesday, June 10, 2009

paijo gelisah@##%$$@$@@$@

Hari ini paijo gak seperti biasa dolan ngalor-ngidul..seperti tak punya tujuan yang jelas...maklum karena pas malem minggu jadi dia enjoy sambil menikmati malam di sekitar alun-alun kota.setelah bermenit-menit ngalor-ngidul tak punya arah tujuan dia berhenti di sebuah pohon dan istirahat.tanpa terduga dia melihat suasana malam itu yang agak sedikit membuat dia berang. pasalnya malam mingguan kok ramai para muda mudi yang saling gandeng tangan ,berpelukan dll.dia berang dan misoh.asu!!! astahfiruloh..!!!!batinnya mengucap. ada apa ini kok semua pada sayng sayangan padahal belum nikah. jan...!!!dia lagi lagi celetuk....

''Akhir-akhir ini aku kok sering lihat banyak para cewek yang semakin lupa diri dengan jati dirinya. maksudnya??????gini etika norma dan sopan santun dalam berpakaian agaknya sudah tidak diindahkan lagi alias sudah hilang.kok bisa, ya...lihat saja bagaimana....gaya para artis yang terlalu berani memamerkan bagian tubuh yang seharusnya tidak di umbar oleh publik eh.....malah sebaliknya semakin tambah menjadi-jadi.entah apa aku juga gak ngerti apa sudah lupa sama fitrah diri sebagai manusia yang punya rasa malu atau sudah gak punya rasa malu....masya allah.gusti nyuwun ngapuro.''.akhirnya paijo bergegas melangkah lagi dan berjalan terus berjalan entah kemana lagi tak jelas arahnya seolah seorang wali yang sedang berteduh sesaat sambil sesekali melihat fenomena warna-warni dunia jaman edan ini.....dia seolah sadar bahwa dinunia ini hanya sementara maka dia terus mengembara...dan akan terus mengembara menuju alam yang abadi yaitu alam akhirat yang kekal abadi_red

Wednesday, June 3, 2009

tarjamah_al qiroah




Pendahuluan

Beberapa kekeliruan ilmiah yang beredar di kalangan penggiat pendidikan adalah ide dan pemikiran yang berhubungan dengan pendidikan dalam perspektif Islam, bahwa Islam memandang pendidikan dengan perspektif klasik yang tidak lagi relevan dengan realitas kehidupan abad 20, sehingga tidak dapat berkembang sebagaimana mestinya karena tidak mampu menghadapi problematika kontemporer.

Sejak awal kemunculannya, Islam bersikap lemah lembut terhadap kekeliruan pemikiran tersebut, sehingga dijadikan senjata oleh orang-orang yang membenci Islam untuk mempersempit dan membatasi wilayah ekspansinya. Akan tetapi waktu jualah yang membuktikan bahwa kebenaran Islam itu selalu lebih solid dari pemikiran yang keliru itu, bahkan bentangan sayap Islam semakin bertambah, tidak terpengaruh sedikitpun oleh kekeliruan, sebagaimana hasutan para pendengki Islam dan orang-orang beriman tidak berpengaruh sedikitpun bagi kemuliaan Islam dan keteguhan mereka.

Hanya saja, sekarang Islam, umat Islam dan kita semua harus bisa bersikap lebih waspada dan hati-hati, sebab kekeliruan yang dipropagandakan oleh orang-orang yang membenci Islam, -karena ketidaktahuan- direpitisi oleh beberapa pakar pendidikan muslim. Sementara orang-orang yang tulus ikhlas menentang dan meluruskan kekeliruan tersebut adalah dalam kapasitas mereka sebagai individu sehingga perjuangan merekapun terbatas. Perjuangan yang tergolong amal soleh dan wajib ditegakkan itu justeru tidak mendapat dukungan dari lembaga-lembaga pendidikan dan pusat-pusat penelitian, padahal secara birokrasi, finansial dan efektivitas perjuangan kemampuan lembaga-lembaga dan pusat-pusat penelitian tesebut jauh di atas kemampuan personal-individual.

Kekeliruan pemikiran yang diusung oleh musuh-musuh dan pihak-pihak yang membenci Islam bukanlah perkara yang membahayakan Islam dan umatnya. Justeru ide-ide yang dikemukakan beberapa orang Islam sendiri yang sebenarnya berpotensi mengancam, bukan semata karena ide-ide tersebut kontradiktif tetapi karena keutuhan masyarakat dan perangkat aturannya dirongrong oleh interen umat Islam. Kemudian ditambah sikap pasrah kita yang menerima anggapan bahwa Islam tidak berdaya menjawab problematika kontemporer sebgaimana dikehendaki musuh-musuh Islam dan umat Islam sejak dulu kala, dan terutama di era blokade modern -antara blok Barat dan Timur- dimana mereka menginginkan kita umat Islam hancur di salah satu medan pertempuran, atau kita hidup sebagai pengekor bangsa lain, padahal seharusnya kitalah yang menentukan kemaslahatan-kemasalahatan bangsa, di tangan kitalah nasib kita, dan seharusnya kita memmpunyai kepribadian yang independen yang tidak memihak ke salah satu blok, sehingga kita sadar benar akan eksistensi dan kemampuan kita dan bangsa lain pun mengetahui eksistensi kita. Sebab dengan kepribadian yang independen inilah kita bisa berperan dan memberi kontribusi bagi kemanusiaan.

Untuk tujuan itulah –bukan tujuan kesombongan dan fanatisme keagamaan- makalah ini disusun, didalamnya menegaskan bahwa Islam –sebagai warisan spiritual, intelektual dan kultural- mampu menjawab problematika kontemporer yang muncul dalam bidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya. Tetapi kita dijauhkan dari Islam oleh para propagandis yang menyebarkan gagasan-gagasan yang keliru, sehingga di satu sisi merenggangkan jarak antara kita dan kepribadian bangsa, dan antara kesempatan untuk benar-benar menjadi orang yang maju di sisi lain, yang mengancam wujud dan eksistensi kita.

Warisan Pendidikan Islam
Pada permulaan abad keenam H di mana Islam mencapai zaman keemasannya dalam bidang kebudayaan, umat Islam ketika itu mewariskan kepada kita warisan pendidikan yang mulia, akan tetapi kita hanya mempunyai pengetahuan sedikit tentangnya, dikarenakan memang benar-benar tidak tahu, atau karena bertaqlid kepada pakar pendidikan Barat, atau karena kesengajaan, atau enggan menerima Islam sebagaimana adanya. Kita berlari di belakang hegemoni Barat dan orang-orang yang membenci kita yang mengemukakan pendapatnya tentang Islam khususnya dan tentang agama-agama lain, bukti-bukti pertentangan dan stagnasi. Padahal pada hakekatnya, Islam dan agama-agama lain merupaka risalah kebudayaan dan kemajuan jika kebudayaan dipahami sebagaimana mestinya, yakni ia berkembang seiring dengan perkembangan manusia dari derajat kebinatangannya menuju derajat kemanusiaan yang tinggi dimana manusia tidak hanya memenuhi hajat jasmaniahnya saja.

Ketidaktahuan kita tentang warisan pendidikan Islam, tidak akan mengurangi sedikitpun martabat dan kedudukan Islam dan pendidikan Islam. Justeru akan menurunkan martabat mereka yang tidak mengetahuinya, atau mereka yang berpura-pura tidak mengetahuinya.^^^ :)

ANALISIS PENDEKATAN TEORI ( BEHAVIORISTIK DAN HUMANISTIK ) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

Perkembangan bahasa arab di Indonesia semakin bertambah pesat, hal ini terlihat telah banyak lembaga pendidikan formal yang mengajarkan Bahasa Arab. Kita juga melihat bagaimana kosakata atau istilah lama maupun baru sebagian besar hasil serapan dari bahasa arab. Seperti kata musyawarah, rahmad, barakah dan lain sebagainya.

Dengan berkembangnya bahasa arab yang cukup signifikan ini seharusnya untuk kedepan harus kita pertahankan. Alhamdulillah kini di perguruan tinggi khusunya perguruan tinggi Islam yang di bawah lembaga departemen agama telah membuka jurusan pendidikan bahasa arab dengan harapan jurusan ini sebagai salah satu cara untuk memberi perhatian lebih mendalam dalam kajian pengajaran bahasa arab yang nantinya akan menghasilkan para guru atau tenaga pendidik yang handal dan mampu untuk mengajarkan bahasa arab demi perkembagannya bahasa dan kebutuhan untuk masa depan.

Di dalam praktik mengajar bahasa khusunya bahasa arab ada beberapa pendekatan teori pembelajaran bahasa arab yang dapat di jadikan sebagai wawasan bagi para pendidik. Diantaranya adalah pendekatan teori behavioristik, humanistik,pragmatik dan lain sebagainya.

Dalam makalah ini penulis akan mencoba menganalisi antara dua pendekatan teori yaitu pendekatan teori behavioristik dan humanistik. penulis memilih dua pendekatan teori ini sebab dirasa ada persoalan yang menarik untuk di analisis dan di identifikasi.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian singkat teori behavioristik ?
2. Apa pengertian singkat teori humanistik ?
3. Bagaimana aplikasi kedua teori tersebut dalam pembelajaran bahasa arab?


C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian singkat teori behavioristik
2. Untuk mengetahui pengertian singatkat teori humanistik
3. Untuk mengetahui bagaimana aplikasi kedua teori tersebut dalam pengajaran bahasa arab.


PEMBAHASAN

A. Pengertian Singkat Teori Behavioristik

Teori Behavioristik merupakan merupakan salah satu pendekatan untuk memahami perilaku individu. Paham behaviorisme memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniyyah, mengabaikan aspek-aspek mental. Dengan kata lain paham behaviorisme tidak mengakui adannya kecerdasan, bakat, minat, dan perasaan individu dalam suatu kegiatan belajar.peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi suatu kebiasaan yang dikuasai oleh individu.

Menurut J.P. Chaplin (2006) behaviorisme adalah suatu pandangan teoritis yang beranggapan bahwa pokok persoalan psikologi adalah tingkah laku, tanpa mengaitkan konsepsi-konsepsi mengenai kesadaran atau mentalitas. Dalam arti teori ini lebih menekankan pada tingkah laku manusia, memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberi respon terhadap lingkungan.teori ini mengenalkan adanya stimulus dan respon yang diberikan oleh individu.
Menurut ivan petrovich pavlov (lahir 14 september 1849) ia mengemukakan bahwa dengan menerapkan strategi ternyata individu dapat dikendalikan melalui stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan, sementara individu tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya.dari pendapat dia dapat disimpulkan bahwa yang terpenting dalam belajar adalah adanya latihan dan pengulangan.

B. Pengertian Singkat Teori Humanistik

Pengertian humanistik yang beragam membuat batasan-batasan aplikasinya dalam dunia pendidikan mengundang berbagai macam arti pula. Sehingga perlu adanya satu pengertian yang disepakati mengenai kata humanistik.

Dalam artikel “ what is humanistic education?”, Khischen baum menyatakan bahwa sekolah kelas atau guru dapat dikatakan bersifat humanistik dalam beberapa kriteria. Dalam sebua artikel juga yang berjudul “some educational implikations of he humanistic psychologist”. Oleh Abraham Maslow, dia mencoba untuk mengkritisi teori freud dan behavioristik.

Menurut Abraham, yang terpenting dala melihat manusia adalah potensi yang dimilikinya.humanistik lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia daripada berfokus pada “ketidaknormalan” atau “sakit” seperti yang dilihat oleh teori psikoanalisa freud.

Para pendidik yang beraliran humanistik mencoba untuk membuat pembelajaran yang membantu anak didik untuk meningkatkan kemampuan dalam membuat, berimajinasi, mempunyai pengalaman, berintuisi, merasakan dan berfantasi. Pendidik humanistik mencoa untuk melihat dalam pandangan yamg lebih luas mengenai perilaku manusia. “berapa banyak hal yang bisa dilakukan manusia?” dan bagaimana aku bis mambantu mereka untuk melakukan hal-hal tersebut dengan lebih baik?”.

Melihat hal hal yang diusahakan oleh para pendidik yang berarilan humanistik ini tampak bahwa pendekatan ini lebih mengedepankan pentingnya emosi dalam dunia pendidikan. Freudian melihat emosi sebagai hal yang mengganggu perkembangan, sebaliknya humanistik melihat keuntungan pendidikan emosi. Jadi bisa dikatakan bahwa emosi adalah karakteristik yang sangt kuat dari para pendidik humanistik.

C. Aplikasi Pendekatan Teori Behavioristik dan Teori Humanistik dalam Pembelajaran Bahasa Arab.
1. Teori Behavioristik

Di dalam pembeajaran bahasa arab teori ini lebih menekankan adanya proses aktifitas atau biasa disebut dengan istilah stimulus-respon, dimana seorang pendidik harus melatih anak didiknya sesering mungkin dalam proses pengucapan bahasa arab dengan cara memberikan contoh-contoh sederhana sebagai stimulus yang dapat langsung di respon oleh siswa, dalam bahasa arab tentunya stimulus yang berupa kata-kata atau kalimat-kalimat sederhana yang akrab dalam kehidupan sehari-hari, misalnya :
اهلا وسهلا : اهلا بك
صباح الخير : صباح النور
Dengan pembiasaan seperti pada contok kalimat-kalimat sederhana diatas anak didik diharapkan akan terbiasa dan tanpa sadar akan menjadi kebiasaan yang tertanam dalam kehidupan sehari harinya.

Menurut Thorndike ada beberapa trik yang harus dipersiapkan bagi pendidik sebelum memulai memberikan sebuah materi pembelajaran kepada anak didik, diantaranya :
1. Sebelum seorang pendidik akan mulai pelajaran, maka anak didik dipersiapkan dulu
mentalnya. Misalnya anak disuruh duduk yang rapi, tenang dan sebagainya.

2. Guru mengadakan ulangan teratur, bahkan dengan ulangan yang ketat atau sisten drill.

3. Guru memberikan bimbingan, pemberian hadiah, pujian, bahkan bila perlu hukuman sehingga memberikan motivasi proses belajar mengajar.

Selain beberapa trik menurut thorndike diatas yang masih terlalu simple sebenarnya, namun sudah sedikit memberikan gambaran,ada juga ide atau gagasan tentang teori ini menurut skinners, dia memberikan beberapa prinsip belajar diantaranya :

1. Hasil belajar harus segera diberitahukan kepda siswa, jika salah harus segera dibetulkan dan jika benar harus diberi penguat.

2. Proses belajar harus mengikuti irama dari para siswa yang belajar. Materi pelajaran digunakan sebagai system modul.

3. Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktifitas sendiri, tidak digunakan hukuman. Untuk itu lingkungn perlu diubah untuk menghindari hukuman.

4. Tingkah laku yang diberikn pendidik diberi hadiah dan sebaiknya hadiah diberikan dengan digunakannya jadwal variable ratio reinforce.

Pada dasarnya teori Behavoiristik ini dalam aplikasinya kedalam pengajaran bahasa lebih menekankan adanya sistim drill, banyak berlatih dan pengulangan. Dalam arti seorang pendidik tidak boleh bosan untuk terus memberikan stimulus-stimulus yang fungsional dimulai yang termudah sampai pada yang tersulit, sehingga diharapkan anak didik secara disadari atautidak akan terpancing untuk merespon dengan baik.

Adapun dalam prosesnya thorndike memberikan beberapa hukum yang dia simpulkan dari hasil percobaannya yang dikenal dengan teori trial dan error, pokok –pokok yang dihasilkan adalah adanya berbagai respon terhadap berbagai situasi, adanya eliminasi terhadapa berbagai respon yang salah, ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai tujuan atau goal. Beberapa hukum tersebut diantaranya adalah :

1. Hukum kesiapan (law of readiness)
Jika suatu organisme didukung oleh kesiapan yang kuat untuk memperoleh stimulus maka pelaksanaan tingkah laku akan menimbulkan kepuasan individu sehingga asosiasi cenderung diperkuat.

2. hukum latihan
hukum latihan akan menyebabkan makin kuat atau makin lemahnya hubungan S-R. semakin sering suatu tingkah laku dilatih atau digunakan maka asosiasi tersebut semakin kuat.

3. hukum akibat.
Hubungan stimulus dan respon akan cenderung diperkuat bila akibat menyenangkan, memuaskan, dan cenderung diperlemah jika akibatnya tidak memuaskan. Rumusan hukum akibat adalah bahwa suatu tindakan yang disertai hasil menyenangkan cenderung dipertahankan dan pada waktu lain akan diulangi.jadi hukum akibat menunjukkan bagaimana pengaruh hasil suatu tindakan bagi perbuatan serupa.

2. Teori Humanistik
Menurut teori ini dalam proses pembelajaran bahasa pendidik harus lebih mengarahkan anakdidik untuk berpikir induktif, mengarah pada pengalaman, serta membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif. Dalam proses belajar. Hal ini dapat diterapkan melalui kegiatan diskusi , membahas materi bahasa secara berkelompok sehingg siswa dapat mengemukakan pendapatnya masing-masing di depan kelas.

Teori ini memberikan wawasan bagaimana seorang pendidik harus bisa memiliki rasa humanis penuh empati dan perhatian terhadap anak didik yang dapat dikatakan bisa memanusiakan manusia.

Teori humanistik memberikan beberapa hal yang harus diperhatikan secara serius oleh para pendidik, sebagaimana yang dijelaskan oleh Carl Rogers tokoh psikolog humanistik dalam bukunya yang berjudul "Freedom to learn"_ia menunjukkan beberapa prinsip-prinsip dasar humanistik yang penting sebagai berikut :

 Manusia itu mempunyai kemampuan belajar secara alami

 Belajar yang signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan murid

mempunyai relevansi dengan maksud-maksud sendiri.

 Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya sendiri

dianggap mengancam dan cenderung untuk ditolaknya.

 Tugas-tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasakan dan
diasimilasikan apabila ancaman-ancaman dari luar itu semakij kecil.

 Apabila ancaman terhadap diri siswa rendah, pengalaman dapat diperoleh dengan berbagai cara yang berbeda-beda dan terjadilah proses belajar.

 Belajar yang bermakna diperoleh sisa dengan melakukannya.

 Belajar diperlancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar dan ikut bertanggung jawab terhadap proses belajar itu.

 Belajar inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya, baik perasaan maupun intelek, merupakan cara yang dapat memberikan hasil yang mendalam dan lestari.

 Kepercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan, kreatifitas, lebih mudah dicapai terutama jika siswa dibiasakan untuk mawas diri dan mengkritik dirinya sendiri dan penilaian dari orang lain merupakan cara kedua yang penting.

 Belajar yang paling berguna secara social di dalam dunia modern ini adalah belajar mengenai proses belajar, suatu keterbukaan yang terus menerus terhadap pengalaman dan penyatuannya ke dalam diri sendiri mengenai proses perubahan itu.

Teori Humanistik sangat mengakui adanya faktor afektif dan emosional dalam proses pembelajaran bahasa. Target pencapaian teori ini ialah siswa merasa senang bergairah dan semangat berinisiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap atas kemauan sendiri.

Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat saya ambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Teori Behavioristik dalam proses pengajaran bahasa lebih mengarah kepada praktek dan latihan terus menerus dengan harapan anakdidik menjadi tebiasa dalam pengucapkan bahasa

2. Teori Humanistik dalam proses pengajaran bahasa tidak hanya fokus pada sistim drill terus menerus, sebab menurut aliran humanistik manusia itu tidak hanya dilihat dari aspek lahiriyah saja, akan tetapi juga harus dilihat sisi-sisi batiniyahnya,perasaannya, sebab jika demikian dalam proses pembelajaran besar kemungkinan anak didik akan cepat jenuh dan bosan, karena perasaan mereka tidak dilibatkan dalam proses pembelajaran.

3. Kedua teori diatas menurut penulis tidak ada yang mutlak baik hanya saja kedua teori pendekatan tersebut dapat saling melengkapi. Seorang pendidik dapat memadukan kedua teori tersebut sekaligus dalam proses pembelajaran bahasa arab.
__________________

Daftar pustaka
Sobur, Alex.2003.Psikologi umum. Bandung:Pustaka Setia
Syah, muhibbin.1999.Psikologi belajar.jakarta : logos
Syamsuddin dkk.2009.pokja UIN Sunan Kalijaga: Yogyakarta