Sunday, May 15, 2011

belajar mengaji

Ahad, 15 Mei 2011

Gunung Kidul Yogyakarta

Pg td sekitar jam 08.00 wib telah bersiap berangkat ke gunungkidul, guna mejalankan amanah ikut membantu mencerdaskan anak-anak bangsa dengan belajar mengaji, tepatnya di desa nglaran gunung kidul. Seperti biasa memang saya beserta kang santri yang bernaung dibawah lembaga pengabdian & pengembangan masyarakat (LP2M) mendapatkan jadwal naik ke gunung kidul seminggu sekali tapnya setiap hari ahad. tak lupa saya panasi dulu mesin motornya, sebelum saya tancap biar larinya kencang. Pagi tadi memang cuaca sangat bersahabat tidak terlalu panas juga tidak terlalu mendung, ya sedang lah. Dengan mengucap bismillah motor saya kendarai, tangan memegang gas sambil konsentrasi mengaturnya. Perjalan joyga-gunungkidul di tempuh kurang lebih setengah jam. Kalau tidak terlalu ngebut ya setengah jam lebih sedikit lah kira-kira.

Alhamdulilah tepat pukul 09.00wib pagi kami berdua saya dan roro sudah sampai di nglaran tempat anak-anak mengaji dan belajar. Mereka memang anak-anak yang patut di banggakan. Sudah menunggu sebelum ustadnya datang. Ini sebuah penghormatan yang luar biasa bagi seorang guru. Langsung saja setelah sampai di tempat tujuan kami menuju masjid yang indah sebagai pusat kegiatan belajar.

Ada suatu hal yang menarik yang bisa diketahui. Pengalaman saya selama mengajar ngaji anak-anak di nglaran. Mereka sungguh anak yang kreatif, dinamis, tadi ketika seluruh anak diminta membuat puisi dan pantun yang kemudian mempresentasikan hasil usahanya, sungguh mengesankan. Ternyata mereka semua hebat, puisi mereka juga sarat dengan nasihat, motifasi dan luapan cinta sang anak kepada ayah dan bundanya. Saya sangat bangga melihat anak-anak belajar mandiri, aktif dan kreatif. Sikap yang masih kekanak-kanaan, polos, apa adanya, bermain itu semua dunia mereka. Saya mencoba sejenak menyelami dunia mereka selama satu jam bersama mereka. Memang begitulah jika ingin hubungan kita dengan anak menjadi lebih akrab. mEreka akan sangat senang ketika setiap usaha mereka selalu mendapatkan apresiasi walau hanya dengan sorak-sorak & tepuk tangan. Bagi mereka sebuah apresiasi sangat berharga. Sebaliknya sebaiknya tindakan marah-marah, merendahkan, dan menakut-nakuti sesegera mungkin untuk di hilangkan. Sebab cara-cara demikian ini tidak akan pernah efektif dan malah menimbulkan efek yang kurang baik pada psikologis anak.

Sebagai penutup kesimpulannya yaitu mari kita belajar menyelami karakter anak ketika kita sedang berada di dunia mereka. Jangan paksakan anak mengikuti dunia kita, justru sebaliknya, kitalah yang sebaiknya tenggelam dalam dunia mereka yang sarat dengan bermain,suka lari, suka ngomel, ngobrol, berkelakar dll. Yang penting kita sebagai pendidik tetap mempunyai batasan dan tujuan yang benar-benar jelas terarah dan berdasarkan pada sebuah tujuan. Bukan asal saja. Selain itu memosisikan anak pada posisi kakak-adik, atau teman-teman dalam proses belajar akan sangat memudahkan mereka serta mereka merasa aman dan bersahabat. Semoga mereka menjadi generasi masa depan yang tangguh dan berakhlakul karimah.amin


No comments:

Post a Comment