Sunday, November 28, 2010

Sejauh mana kepekaan Jiwa mu Terhadap Kebenaran?

Pertanyaan diatas muncul dari dalam hatiku ketika aku dalam keadaan bingung, serba salah aku mempertanyakan pada diriku tentang apa yang telah aku lakukan selama ini?, aku merasa terseret arus rutinitas yanng deras tiada kenal lelah, pikiran dan tenaga terkuras untuk beraktifitas yang ku rasa tiada memberi kemanfaatan pada diriku kecuali hanya sedikit.

Akhir-akhir ini aku merasakan ada sesuatu yang ilang dari batinku, yaitu sebuah potensi kepekaan batin atau jiwa, selama ini aku seolah mengabaikan suara hati nurani karena aku terlalu sibuk pada materi sehingga sesuatu yang bersifat ruhani menjadi sedikit-demi sedikit lenyap, kesadaran akan eksistensi seorang hamba yang lemah dan tiada daya ini seharusnya di tanamkan dan di hujamkan kuat-kuat kedalam kalbu supaya menjadi filter atau penyaring segala macam kelalaian yang menyebabkan aku semakin jauh dari nilai-nilai kebenaran. Aku takut apa yang selama ini kulakukan menyebabkan jauhnya diriku pada Allah swt, semoga saja tidak demikian.

Aku merasa kepekaan jiwaku tiada seberapa dalam memahami kebenaran, untuk bisa menangkap hikmah dibalik segala kejadian tidaklah mudah, hal ini aku sangat memerlukan latihan dan usaha terus menerus dengan tujuan demi ber-muhasabah diri yaitu mengambil Ibrah pelajaran dan demi memperoleh Ridha dari Allah swt. Sebab ketika aku berusaha untuk senantiasa berjalan pada pondasi kebenaran maka hal ini adalah sebuah jalan keselamatan sebagaimana yang di contoh kan baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau senantiasa bersikap dan berakhlak sesuai dengan risalah Yang diterima dari allah swt berupa wahyu yang tiada keraguan di dalamnya.

Wahai saudaraku, marilah kita bersama-sama mengasah kepekaan batin kita untuk mampu merasakan sebuah kebenaran yang hak dan berusaha untuk menjalankannya, dan mampu memilah-milah mana yang hak dan mana yang batil sehingga kita tidak terjerumus kepada kesesatan dan kedzaliman. Semoga Allah swt senantiasa melimpahkan Rahmad Taufik dan hidayah kepada kita semua, amin.

*******______________________********

Meratap.......


Menangis lah wahai jiwa yang bersih karena merasakan manisnya iman, kalbu yang lembut dan sejuk, itulah sebuah kebahagiaan hakiki, yang mahal harganya tidak semua orang mampu merasakannya apa lagi mencapainya karena masih terkungkung dalam lingkaran kedzaliman dan kemaksiatan yang dilakukan baik secara sengaja maupun tidak sengaja, sadar maupun tidak, dan hatinya masih bersekongkol dengan hawa nafsu rendah.

Ada beberapa faktor yang dapat melembutkan hati manusia yang mungkin s tidak banyak manusia mampu melakukannya karena butuh proses yang panjang dan mencoba mencarinya, yaitu:
*Senantiasa membaca al qur’an dengan hati hadir dan merasakan sepenuhnya apa yang sedang dibaca, berhenti sejenak untuk memperdalam pemahaman dari penggalan ayat yang dibacanya, hal ini akan semakin mempertebal iman dan yakin bahwa al qur’an adalah wahyu yang benar dan pedoman yang sempurna.
• Senantiasa berdzikir khofy atau dzikir samar- samar dalam hati, hal ini bagi mereka para ahli dzikir samar, mampu merasakan adanya penjagaan Allah padanya di setiap saat dimanapun dia berada. Karena dia bersama allah, dan (asma Allah) selalu dalam ingatannya.
• Senantiasa mengambil hikmah dari setipa kejadian yang dialami sehari-hari baik kejadian yang menyedihkan, menyenangkan dan mengharukan.

Itulah diantaranya obat hati dan jiwa yang sedang sakit dan keras agar sembuh dan berubah menjadi lembut dan mudah menangkap hikmah.

Semoga kita diberi Rahmad dan taufiq oleh Allah SWt agar mampu melaksanakan apa yang saya tulis diatas sehingga batin kita benar-benar menjadi lembut dan mudah menerima kebenaran. Amin.

No comments:

Post a Comment